12.3.11

Jakarta International Java Jazz Festival: Day 1

Tidak terasa sudah tujuh hari sejak pagelaran musik jazz internasional, The 7th Annual Jakarta International Java Jazz Festival berlangsung. Minggu ini sangatlah menyibukkan bagi saya pribadi, maklum, sebagai anak SMA. Hari ini saya menyempatkan untuk berbagi cerita-cerita yang terjadi di hari pertama Java Jazz 2011. Mudah-mudahan post ini menjadi post yang informatif, menghibur, mengasyikkan, dan mengisi waktu luang pembaca.

Waktu itu tanggal 5 Maret 2011, saya izin pulang sekolah tanpa surat kepada guru guru, pada awalnya sih cuma mau mengantar adik dan kakak untuk menonton Java Jazz 2011 hari pertama. Dijalan pulang, kakak saya menyetel lagu-lagu dari Sondre Lerche, kontan saya jatuh cinta kepada lagu-lagunya, dan kebetulan ia tampil malam it, saya dilanda dilemma saat itu, tetapi akhirnya saya memilih untuk menonton Java Jazz 2011 Day 1. Selain Sondre Lerche, ada Santana Corinne Bailey Rae, dan artis-artis lainnya yang mendukung saya untuk lebih yakin menonton Java Jazz 2011 hari itu. Langsunglah saya mencari tiket via twitter dan kaskus, dan akhirnya saya mendapatkan penjual yang sepertinya terpercaya dan lebih murah ;)

2 jam perjalanan dari rumah saya menuju venue Java Jazz 2011.


Pada jam 7 malam, saya baru memasuki JIExpo karena menunggu tiket dari sang penjual untuk datang, alhasil, saya melewatkan performance Suddenly September di Masima Stage, dan hanya mendengar musiknya saja dari luar, terdengar mereka membawakan lagu 'Forget You' dari Cee-Lo Green. Pada awalnya saya menghadiri Java Jazz 2011 dengan keluarga, namun terpisah karena saya belum dapat tiket mendadak, ayah saya menghibahkan tiket Special Show untuk Santana, karena jadwal yang bertabrakan, saya batal menonton Sondre Lerche. Mengingat pembatalan menonton Sondre Lerche, saya masuk ke Hall A3, disana ada penyanyi Indonesia yang albumnya diproduseri oleh personil Incognito, ya, dia Dira J. Sugandi, pada saat saya masuk, penampilan Dira sudah hampir selesai, saya hanya melihat sesi solo gitar oleh gitarisnya dan satu lagu dari album debut Dira, 'Bring It On'. Suaranya yang menggelegar sukses membuat permulaan Java Jazz 2011 Day 1 yang baik.

Saya bertemu teman kakak saya di Hall A3, beberapa saat setelah penampilan Dira Sugandi, announcer memberitahukan bahwa di panggung sebelah ada penampilan dari Glenn Fredly, otomatis semua penonton Dira Sugandi menetap di Hall A3. Saat itu tepat pukul jam 8 malam dan Glenn Fredly memakai baju berwarna merah untuk penampilannya hari itu, 'Happy Sunday' pun menjadi lagu pembuka, dengan aransemen yang berbeda, Glenn Fredly mendapat respon baik dari penonton. Tapi respon itu tidak didapatkan dari saya, dikarenakan betapa penuhnya Hall A3, saya memilih untuk keluar dari Hall A3 dan meladeni perut saya yang lapar.

Keluar dari Hall A3, saya melihat tenda besar berisi stand-stand restoran, saya pun langsung menuju ke salah satu stand roti sosis disana, ketika hendak memesan, si penjual menanyakan tentang sebuah kartu isi ulang, saya bingung, dan ternyata pembayaran harus dilakukan melalui stand BNI yang menyediakan kartu isi ulang untuk membeli makanan dan memorabilia. Lalu saya mendatangi stand BNI tersebut, respon yang saya beri adalah berjalan berlawanan arah dengan stand tersebut karena antrian sangat panjang, lalu saya berjalan lagi mengitari venue. Untuk sekedar mengganjal perut, saya melihat sebuah gerobak es krim Magnum, saya tergoda dan langsung membelinya. Sambil menikmati es krim, saya menonton penampilan musik perkusi yang dimainkan dengan tong sampah di depan Dji Sam Soe Lounge, penampilannya sangat energik dan mengasyikkan. Di depan Dji Sam Soe Lounge, ada Axis Lounge yang besar dan megah serta eye-catchy dan bersinar, ketika melewati Axis Lounge, saya bertemu teman saya yang sedang mengisi ulang pulsa Axis, lalu kami bertiga pergi ke Hall D1. Pada saat memasuki Hall D1, saya mendengarkan nada-nada sebuah lagu yang famliar tapi saya lupa itu lagu apa, lalu saya melihat ke panggung dan berdirilah seorang Marcell dan Pandji Pragiwaksono, mereka sedang membawakan lagu 'Lagu Melayu'! yang dikarang oleh Pandji Pragiwaksono, penampilan mereka sangat sederhana namun enak untuk didengar dengan iringan alat-alat musik tradisional, setelah lagu selesai, saya kembali keluar untuk mencari makanan dan minuman.

Akhirnya saya cukup bersabar untuk mengantri isi ulang kartu BNI Prepaid, di waktu yang sama, staff-staff food area mengabarkan bahwa transaksi cash sudah dapat dilakukan, pelanggan langsung menyerbu stand-stand makanan karena cenderung lebih mudah untuk membayar cash. Akhirnya saya makan Sushi Groove dan minum Tebs. Saya kemudian pergi ke Nokia Hall, disana, band Kilimanjaro sedang tampil, band asal Vermont, Amerika Serikat itu membawa suasana sejuk di Nokia Hall, para penonton duduk menontonnya, tak lama kemudian saya pindah ke Hall A1, disana ada penyanyi legendaris Vina Panduwinata. Suasana di Hall A1 sangat ramai, saya meninggalkan teman saya di Hall A1 karena jam sudah menunjukkan pukul 9 dan sudah waktunya untuk Special Show: Santana. Saya agak berlari menuju D2 Axis Hall, penonton sudah berbondong-bondong menuju hall tersebut membawa tiket Special Show. Say pun ikut mengantri, ketika masuk kedalam D2 Axis Hall, announcer sudah mengumumkan bahwa Santana akan tampil, saya pun langsung mencari tempat dan saya mendapatkan tempat di belakang sebelah kiri. Lagu 'Maria Maria' dibawakan oleh Santana dan band-nya untuk lagu pembuka, penonton mulai berdansa ala Spanyol. Santana memakai gitar akustik elektrik di lagu pertama dan memakai topi khasnya. Lagu lagu seperti 'Foo Foo', 'Jingo', 'Smooth, dan 'Corazon Espinado' dimainkan pada malam itu. Lalu untuk encore, Santana menyiapkan 'Into The Night' dan 'Love, Peace, & Happiness'. Kata-kata yang terngiang pada malam itu adalah "Light and love" yang diesbutkan oleh Carlos Santana mendeskripsikan para penonton malam itu. Santana membuat malam yang indah!

Selesai pada jam 11 malam, saya keluar dari D2 Axis Hall dan bertemu dengan teman saya dan menanyakan, "Bagaimana Sondre Lerche", dan respons mereka sangatlah ekstatik, mereka menyukainya, saya sedikit menyesal. Bersama keluarga dan teman-teman, saya menuju kembali ke D2 Axis Hall untuk Corinne Bailey Rae! Penampilan pada hari itu yang saya tunggu-tunggu, pada pukul 00.15 dini hari, Corinne masuk keatas panggung dan menyapa para penonton, dengan percakapan massal sebagai pembuka, Corinne Bailey Rae melanjutkan penampilannya malam itu dengan lagu pertama, 'Are You Here', dari album keduanya, 'The Sea'. Lagu lagu seperti 'Feels Like The First Time, 'Closer', dan 'The Blackest Lily'. Dua lagu hits Corinne, 'Like A Star' dan 'Put Your Records On' dimainkan berturut-turut dan ribuan penonton pun menyanyi. Penampilan Corinne ditutup dengan lagu 'Breathless'.

Lelah, saya keluar dari D2 Axis Hall sendirian, lalu bertemu dengan orangtua di depan Hall D1. Pada jam 1.30, saya meninggalkan venue dan pulang. Java Jazz hari pertama adalah hari yang bisa dibilang sangat sibuk namun terbayar dengan venue yang luas, penonton yang ramai, set up design yang baik, dan tentu performers yang spektakuler. This is what we called as improvements! Jakarta International Java Jazz Festival 2011 benar-benar mengharumkan nama Indonesia. Keep up the good work!

No comments:

Contact Me

@yeahdimas
yeahdimas@ymail.com
dimas.laughing@Gmail.com